Minggu, 05 Maret 2017

Bioteknologi Sederhana Telur Asin

Dasar Teori
Bioteknologi adalah ilmu terapan biologi yang melibatkan mikrobiologi, biokomia dan rekayasa genetika untuk menghasilkan produk dan jasa. Dalam artian luas bioteknologi adalah teknik untuk memanfaatkan organisme hidup baik itu tanaman, hewan atau mikroorganisme(yang sering disebut mikroba) atau bagian dari organisme untuk menghasilkan barang dan jasa. Sehingga istilah bioteknologi mencakup dua pengertian sekaligus yaitu pengertian bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern.
Istilah bioteknologi sebetulnya sudah ada sejak ratusan tahun silam. Makanya terdapat istilah bioteknologi klasik dan bioteknologi modern. Sejarah bioteknologi klasik dikenal sejak manusia mulai memproduksi jus bergula yang difermentasi menjadi minuman beralkohol, susu asam dan roti asam diproduksi melalui fermentasi bakteri asam laktat dan khamir. Pada tahun 600-an protokol pembuatan bir dan anggur mulai disusun hingga tahun 1800-an industri bir skala besar pertama didirikan. Sampai sekarang bioteknologi klasik secara konvensional banyak diproduksi oleh masyarakat Indonesia seperti pada pembuatan tempe, susu, tahu, yoghurt, peuyeum (tape), roti, tuak, brem, arak, oncom, tauco, dadih di Sumatera Barat) dan urutan di Bali.
 Sedangkan biteknologi modern yang mulai berkembang sejak 10 tahun lalu dapat dijumpai pada istilah kloning pada mahluk hidup, transgenik (transformasi gen melalui proses modifikasi/rekayasa genetika) dan teknologi pemanfaatan bio tanaman kelapa sawit dan jarak pagar sebagai bahan pengganti BBM minyak bumi yang kini tengah dikembangkan IPB dan swasta. Pada istilah transgenik sendiri, di dalamnya “bermain” dengan istilah DeoxynboNuleic Acid (DNA) yang terdapat pada insti sel mahluk hidup.

Cara Pembuatan
Telur asin yang sudah dibaluti dengan adonan batu bata dan garam dibiarkan selama 7 hari. Setelah itu dibersihkan dan direbus, ternyata jadi terasa asin dan di sekitar kuning telur menjadi berminyak. Tetapi putih telur lebih terasa asin, karena balutan adonan lebih dekat dengan putih telur, sehingga garam yang ada lebih banyak yang meresap pada putih telur. Telur bebek tidak membusuk karena adanya garam yang menghambat pertumbuhan enzim.

Bahan-Bahan
Alat : Plastik, Baskom, Nampan plastic, Sendok, Palu, Saringan, Tusuk gigi
Bahan : ½ kg Kedelai, Ragi Tempe secukupnya, 5 butir Telur Bebek, 1/6 kg Garam, ½ kg Batu Bata

Langkah – Langkah Pembuatan
1.Mencuci telur bebek
2.Mencampur garam ke dalam batu bata yang telah dihancurkan dan disaring dengan perbandingan 1:3, kemudian diberi sedikit air
3.Membungkus telur bebek dengan campuran batu bata dan garam
4.Menyimpan telur yang telah dibungkus di dalam lemari selama 7 hari

Ulasan
Bagaimana telur bebek bisa menjadi asin?
Dengan cara membungkus telur bebek dengan adonan batu bata dan garam. Sehingga garam (NaCl) akan masuk ke dalam telur dengan cara merembes melalui pori-pori kulit (peristiwa osmosis yaitu dari konsentrasi tinggi ke rendah melalui selaput permieabel yaitu kulit dan membrane telur), menuju ke bagian putih, dan akhirnya ke kuning telur. Garam NaCl mula-mula akan diubah menjadi ion natrium (Na+) dan ion chlor (Cl-). Ion chlor inilah yang sebenarnya berfungsi sebagai bahan pengawet, dengan menghambat pertumbuhan mikroba pada telur. Makin lama dibungkus dengan adonan, makin banyak garam yang merembes masuk ke dalamnya, sehingga telur menjadi semakin awet dan asin.

Kesimpulan
Telur asin bukan merupakan bioteknologi karena dalam proses pembuatannya tidak memerlukan mikroorganisme melainkan terjadinya proses osmosis (meresapnya larutan garam ke dalam telur bebek melalui selaput semipermieabel).